About Me

My photo
petite, talk active, books lover, mind jumper

Friday, September 30, 2011

Janji Itu

Seseorang berjanji padaku, dia akan datang untuk mengunjungiku

Menuntaskan rindu, yang sekian lama hampir membeku

Tentang janji untuk menjaga hatiku

Juga akan selalu ada disaat aku perlu bahu untuk sekedar melepas beban hatiku

Tapi janji itu entah kenapa bagai angin lalu

Dan aku tidak tahu, sampai kapan  bisa kembali meyakini janji itu..


Jakarta dari Balik Kaca

Dari balik kaca jendela, kulihat kehidupan sedang berdenyut seperti biasa

Seorang anak kecil dalam balutan seragam, sedang digandeng kakeknya yang sudah renta
Tertawa ceria, seakan ingin berbagi cerita kepada kakeknya bahwa  hari ini dia mendapat tambahan pelajaran berharga di sekolahnya

Para pedagang asongan melintas  lalu lalang di depan orang  yang sedang berkendara
Menawarkan dagangannya, demi rupiah yang nilainya kadang terlihat  tidak seberapa

Kulihat juga sebuah kendaraan melaju dengan sombongnya, menerobos lampu merah  tanpa mempedulikan aturan yang ada

Ah, ada sepasang pria dan wanita di atas motornya,  terlihat seperti bercakap dan mengabaikan keadaan sekelilingnya, sepertinya dunia milik mereka berdua


Sayang lampu lalu lintas sudah berubah warna, sebagai  tanda  saatnya melaju membelah kota
Dan kembali, hari ini  jalanan Jakarta memberiku warna yang berbeda..

Thursday, September 29, 2011

Hujan #4

Sungguh aku merindukanmu, ketika samar-samar tercium angin yang membawa manisnya aromamu dan udara yang menghembuskan kesejukanmu

Tapi ternyata semua itu semu, seperti kabar yang kuterima pagi itu

Bahwa pertemuan untuk menuntaskan rindu, ternyata tertunda lagi oleh waktu

Namun pintaku,  kali ini datanglah menemani malamku

Untuk menyejukkan sisa hariku serta membuaiku dalam alunan merdu rintikmu

Serta memelukku dengan wangi aromamu yang tidak lekang oleh waktu..

Sunday, September 25, 2011

Pada Akhirnya


Pada akhirnya,hanya kita yang harus mencoba memahami bahwa segala sesuatu pasti ada makna di baliknya

Kedatangan seseorang dalam hidup kita bukan begitu saja hadir dengan tiba-tiba

Mungkin mereka datang untuk sementara, atau bahkan singgah dalam jangka yang lama

Untuk mengajari kita tentang bahagia, atau mengajak kita bersabar saat berduka

Memberi kita pandangan baru tentang dunia, dan menorehkan warna dalam keseharian kita
Dan akan tiba saatnya, ketika pelajaran itu telah tiba, hingga kita akan berkata, aku mampu melaluinya..

Monolog Ibu #3

Satu bulan menjelang satu tahun kepulanganmu ke rumah-Nya, dan aku masih rindu Ibu

Saat kutemukan foto lama wisudaku beberapa tahun lalu, tersadar aku bahwa aku bahkan tidak punya lagi foto berdua dengan Ibu,  karena terpikir olehku Ibu akan selalu ada untukku kapanpun aku membutuhkanmu

Masih ingin aku bilang ke Ibu, bahwa saat melihat Ibu harus meminum obat-obatan yang menimbulkan kesakitan buat Ibu, aku harus berperang dengan hatiku, bahwa semua hal itu demi kebaikan Ibu

Bagaimana aku meminta semua saudara untuk tidak menangis di depan Ibu, hanya karena hal itu akan mebuat sedih Ibu

Tentang aku yang harus berusaha tegas ke Ibu, meminta Ibu untuk menghabiskan makanan rumah sakit atau belajar mengangkat badan hanya karena aku ingin menyemangati Ibu, supaya Ibu segera sembuh dan pulang ke rumah sesuai keinginan Ibu

Dan bayangan itu, saat Ibu meminta menciumku di pagi itu serta di pagi berikutnya giliranku yang mencium pipi Ibu yang sudah terbaring menghadap-Nya

Menunggu kedatanganku untuk mengantarkan Ibu pulang ke rumah abadimu
Semua itu bagai film sedih yang diputar ulang di benakku..


Monday, September 19, 2011

Hujan #3

Kali ini aku terpaku pada merdunya bunyimu
Rintik, deras berganti-ganti dalam irama yang terasa sendu

Ingin aku menyimpanmu dan memberikan pada seseorang yang padanya aku titipkan rindu

Hingga saat nanti bertemu, akan kubilang padanya hanya suaramu yang jadi teman setiaku

Ketika jarak dan waktu terasa berat untukku..

Friday, September 9, 2011

Terbawa Rindu

Aku terbawa rindu, ketika melihat sosok yang duduk di meja seberangku

Gerakan  tangannya saat membuka halaman buku  atau ketika menghirup kopi dari cangkir itu

Kening yang sebentar berkerut dan berganti dengan senyuman kecil di sudut mulut
Sepertinya buku itu membuatnya lupa akan waktu

Aku terpaku, saat pandangan bertemu
Tersadar, dia bukan kamu

Karena tidak kutemukan binar rindu di mata  itu, yang selalu kulihat setiap kamu menatapku

Ah, ternyata masih kamu yang ku rindu, bukan sosok yang mirip denganmu..

Thursday, September 8, 2011

Hujan #2

Aku masih suka mencium wangimu
Aku belum bosan menghirup aroma segarmu
Dan merasakan hawa sejuk yamg selalu menyertaimu

Tapi kali ini aku berharap bisa menikmatimu bersamanya
Memandang titik-titik airmu yang jatuh dari balik jendela
Berbagi minuman hangat dari cangkir yang sama
Dan sesekali menggengam tangannya

Bersama, melukis pola-pola air yang terbentuk di kaca
Bercerita tentang kisah yang berakhir bahagia
Mengurai rindu yang telah sekian lama tertunda

Pada sebuah senja, ketika hujan turun menyapa..






Tuesday, September 6, 2011

Di Hari Ulang Tahunku

Di hari ulang tahunku, aku termenung, berbicara sendiri dengan cermin di depanku

Apakah aku sudah memanfaatkan sisa umurku? Atau aku masih seperti sosok yang dulu?

Yang  merasa tidak perlu berubah hanya karena berpikir semua yang ada saat ini sudah cukup untukku

Kembali aku terpaku, kali ini oleh bisikan suara hatiku, jika perubahan itu membawa kebaikan untukku, kenapa aku mesti menutup pintu hatiku?

Selamat ulang tahun, bisikku lagi pada bayangan cermin di depanku..


 

Sunday, September 4, 2011

Aku Pergi

Aku pergi, kali ini tidak menoleh lagi

Namun tetap menyisakan satu pertanyaan di hati



Aku tidak menyesali hari dimana kita bertemu,

Tapi aku hanya memaki diriku, kenapa mesti larut dalam pesonamu ..

Dilema

Dilema sedang berperang dalam hatiku, dan itu karena kehadiranmu

Aku ingin berbagi cerita denganmu
Di saat yang sama aku takut sosokmu akan segera berlalu

Aku tidak keberatan tertawa bersamamu
Namun dengan cepat aku tersadar, tawa itu takkan selamanya ada untukku

Aku ingin membagi hatiku untukmu, tapi ketakutan itu kembali menderaku
Bahwa kehadiranmu akan menorehkan luka di hatiku

Sehingga pada akhirnya benteng yang kubangun lah yang jadi pelindungku..

#Monolog Ibu : #2

Hari ini aku memenuhi janjiku, untuk menabur bunga di makammu

Satu Lebaran telah berlalu, namun gundukan tanah itu masih tinggi seperti saat terakhir aku menjengukmu

Ibu, aku berharap bisa mencium tanganmu dan mengucapkan maaf langsung kepadamu,
Namun, saat ini hanya doa yang jadi perantara buatku

- Anakmu yang sedang rindu -