About Me

My photo
petite, talk active, books lover, mind jumper

Sunday, February 12, 2012

Dear You - UnPublished Letter

Aku mengambil lembaran kertas putih dari printer di meja kantorku, untuk menulis surat buatmu. Entah kenapa, siang ini, di tengah break makan siangku, mendadak aku memikirkanmu.
Hampir 5 tahun berlalu, mencoba mengubur rindu itu.
Teringat dulu, ketika pertama kali kita bertemu, kata pertama yang terucap darimu adalah : Berapa sih umurmu?  Aku hanya memintamu menebak umurku. Dan yang kamu lakukan, sambil tersenyum mengacak-acak rambutku adalah : you look like twelve!
Aku kesal menanggapimu. Ya, aku memang kecil untuk ukuran orang seumuranku.

Hari itu berakhir dengan makan siang bersamamu dan kamu mengantarku ke kost-an ku.

Ingatkah kamu, setelah hari itu, kamu tidak berhenti menghubungiku. Menelepon tengah malam hanya untuk membangunkanku dan bilang kamu rindu mendengar suaraku.

Waktu berlalu, dan dengan caramu,kamu selalu ada di sampingku. Menopangku, di saat aku butuh menyandarkan sejenak bebanku.

Dan hari itu, 5 tahun setelah pertemuan pertama,  kamu menciumku. Ya, sentuhan sekilas di bibirku, saat aku turun dari mobilmu. Aku merasa ada kupu-kupu di perutku dan waktu mendadak terasa berhenti untukku.
Aku rasa itu adalah ciuman pertama dan terakhirku darimu, karena aku tahu, rinduku untukmu adalah tabu.
Mengingat dari awal aku tahu, sudah ada pendamping di hidupmu.

Ah, sepertinya aku harus mengakhiri suratku untukmu, karena kudengar suara teman-temanku sudah memasuki ruanganku.

Dan sebelum menutup suratku, aku hanya ingin bilang, terima kasih untuk selalu di sampingku..

Friday, February 10, 2012

Yang Tersisa

Yang tersisa dari pulang adalah bahwa ada sesuatu yang hilang

Dan itu tidak tergantikan
Suara serangga malam di balik pepohonan

Hijaunya dedaunan di sepanjang perjalanan
Atau sejuknya air yang mengguyur badan

Serta canda keponakan yang terdengar menggembirakan

Semuanya seolah menghilang
Saat harus kembali ke sebuah tujuan, atas nama pekerjaan..

Thursday, February 9, 2012

Titik hatiku

Entah kenapa, suara titik-titik air itu mengingatkanku kepadamu

Hari itu, ketika aku mendadak terdiam di sampingmu

Dan hanya mendengarkan suara air yang menetes bagai irama lagu

Kamu pun begitu, hanya diam menatap mataku
Yang aku tahu, hari itu aku telah menyerahkan hatiku
Untuk kutitipkan kepadamu
Dan berharap bisa kamu jaga dengan sepenuh hatimu..

Wednesday, February 1, 2012

Pelukan Malam

Aku menyerah pada dekapan malam, yang perlahan datang ketika pikiranku mulai bercabang

Melayang, tentang dia dan dirimu yang pasti juga sedang melalui malam yang panjang

Sementara aku berjuang, melupakan bahwa dulu ucapan selalu menyapaku bagai alunan tembang

Darimu, saat pagi menjelang hingga senja yang mulai merembang
Meniupkan harapan bagai pelukan yang menenangkan

Namun kini semuanya hanya kenangan yang perlahan mulai menghilang..