Seperti rumah kedua buatku, yang memancarkan pesona untuk selalu pulang kepadamu
Saat aku merasa butuh tambahan waktu ketika penat terasa membebaniku
Memandangi obor di sepanjang jalanmu, atau melihat toko-toko yang bersolek cantik di malam yang perlahan turun menyapaku
Mendengarkan alunan gamelan dari Pura yang ada di setiap sudutmu
Di sela gumaman doa penghunimu
Di tengah wangi aroma dupa dan canang yang dipersembahkan bagi kehidupan di sekitarmu
Tapi, pulang bagiku adalah ke hati seseorang, yang kepadanya aku menitipkan rindu
Berbagi matahari yang perlahan tenggelam di sore itu, sambil berpegangan tangan menyusuri pantaimu, dan merasakan pasir di sela-sela jari kakiku
Menikmati kabut pagi yang perlahan memudar diiringi denting lonceng angin dari teras kamarku
Merasakan dia yang kurindu ternyata ada untukku..