About Me

My photo
petite, talk active, books lover, mind jumper

Tuesday, September 4, 2012

Merindukan Hujan

Aku merindukan wangi hujan, kata anak sungai yang hampir mengering kepada pohon yang tumbuh diantara bebatuan

Pohon pun tertunduk kelu, menatap sendu pada daun-daun di batangnya yang hampir layu
Apa dayaku? Bahkan aku pun hanya bertahan dari tetesan embun yang mulai enggan menyapaku

Keduanya terdiam, memandang langit tanpa awan
Untuk kemudian mencoba mengirim pesan kepada hujan
Melalui angin yang bertiup perlahan..

Monday, August 27, 2012

Aromamu

Aku ingin menyimpan aromamu
Membotolkannya bersama seluruh kenangan tentangmu
Dan kubuka saat aku rindu bercakap denganmu
Menikmati dan mencoba mengingat hangatnya wangi tubuhmu..

Cerita Tentang Kamu

Ada cerita tentang kamu
Dan itu sudah kutuliskan untukmu
Dalam sebuah buku
Tentang hari dimana engkau mengisi hatiku
Menyapaku dengan kata sederhana namun membahagiakanku
Namun, seperti  bab dalam buku
Semua itu harus kututup untuk membuat cerita baru..

Tuesday, June 12, 2012

Putri Raja

Aku  terbawa suasana gembira
Ketika kulihat seorang gadis kecil tertawa ceria
Dibonceng ayahnya dengan sepeda tua
Dengan tiara plastik di atas kepalanya
Aku rasa gadis kecil itu sedang berbahagia bak putri raja
Tak hentinya mengumbar tawa diselingi canda bersama ayahnya
Ah ternyata bahagia itu sederhana....

Friday, June 1, 2012

Hujan # 8

Hujan, dan aku terdiam
Terpaku memandang genangan air di jalan
Sementara pikiranku melayang
Merangkai kenangan tentang seseorang
Yang perlahan menghilang bagai bayangan...

Wednesday, May 30, 2012

Sekeping Rindu

Mungkin rindu ini semu, atau bahkan tabu
Ah, entahlah

Yang pasti aku mencoba menghitung minggu
Bertahan berapa lama aku bisa membohongi hatiku

Dan menyangkal sekeping rindu yang masih tersimpan untukmu..

Wednesday, May 16, 2012

Jakarta dari Balik Kaca # 3

Dari jendela, kulihat deretan lampu-lampu kota di bawah sana
Berpendar keemasan, bergerak membentuk rangkaian cahaya yang mempesona
Jakarta terlihat cantik dan menggoda di saat malam tiba
Berhias, menutupi segala cerita dari pagi hingga senja...

Tuesday, March 27, 2012

Monolog Ibu #6

Aku sedang merindukan Ibu, dan tadi malam Ibu datang dalam mimpiku,
Cantik dan memakai konde dan baju adat Jawa.
Cara berpakaian yang jarang Ibu lakukan, mengingat terakhir kali aku melihat Ibu berpakaian adat Jawa adalah di foto lama, saat pernikahan adik Ibu.
Dalam mimpiku, Ibu tersenyum dan sungguh terlihat cantik.
Aku ingin berbincang dengan Ibu, ingin bercerita bahwa minggu lalu, saat aku sedang di sebuah kota di timur Jawa, anak bungsu Ibu sudah sampai di Tanah Suci, sementara aku, sang kakak sedang jalan-jalan mengelilingi kebun binatang dan sibuk belanja buku.
Dan entah kenapa aku bisa membayangkan komentar Ibu: “tidak apa-apa, sabar, nanti kamu pasti bisa menyusul adikmu”.
Bahkan aku bisa membayangkan senyum Ibu saat mengatakan hal itu.

Hal yang sama ketika salah seorang teman di kampung halaman bertanya kepada Ibu, kapan aku akan melepaskan kesendirianku.
Dan Ibu menjawab : “biarkan saja mas,anaknya masih suka kerja soalnya.” Selalu, dengan senyum yang tidak pernah lepas dari wajah Ibu.
Ah Ibu, mungkin aku harus segera mengakhiri tulisanku, sebelum kerinduan semakin dalam menyergapku..

Monday, March 26, 2012

Abu-Abu

Bagiku kamu bukan melambangkan warna biru , tapi lebih ke abu-abu
Yang selalu ragu, menempatkan diri di antara dua warna hitam atau putih
Bagai hatimu, yang akhir-akhir ini terasa sulit tergapai olehku
Kadang mudah bagimu mengiyakanku
Namun bisa mendadak berubah bagai makhluk asing buatku
Pada akhirnya mungkin harus aku yang memutuskan berhenti menunggumu
Karena kamu,akan terus menjadi abu-abu buatku..

Sunday, March 25, 2012

Langit Biru

Waktu itu kamu bertanya padaku, apa langit Jakarta selalu berwarna kelabu?
Aku jawab, biasanya tidak begitu
Dan pagi itu, kulihat langit berwarna biru
Dengan awan-awan seputih salju
Namun kali ini tidak ada kamu yang bertanya kepadaku
Tentang warna langit yang membentang di atasku...

Friday, March 9, 2012

Memuja-Mu

Memuja-Mu dalam kesendirianku
Menghitung setiap helaan nafas dan detak jantungku
Dalam keheningan  untuk semakin mendekatkanku
Kepada-Mu yang hanya berjarak satu nadi dari nafasku
Tempatku mengadu dari semua masalahku
Dan meminta dalam setiap doaku..

Sunday, February 12, 2012

Dear You - UnPublished Letter

Aku mengambil lembaran kertas putih dari printer di meja kantorku, untuk menulis surat buatmu. Entah kenapa, siang ini, di tengah break makan siangku, mendadak aku memikirkanmu.
Hampir 5 tahun berlalu, mencoba mengubur rindu itu.
Teringat dulu, ketika pertama kali kita bertemu, kata pertama yang terucap darimu adalah : Berapa sih umurmu?  Aku hanya memintamu menebak umurku. Dan yang kamu lakukan, sambil tersenyum mengacak-acak rambutku adalah : you look like twelve!
Aku kesal menanggapimu. Ya, aku memang kecil untuk ukuran orang seumuranku.

Hari itu berakhir dengan makan siang bersamamu dan kamu mengantarku ke kost-an ku.

Ingatkah kamu, setelah hari itu, kamu tidak berhenti menghubungiku. Menelepon tengah malam hanya untuk membangunkanku dan bilang kamu rindu mendengar suaraku.

Waktu berlalu, dan dengan caramu,kamu selalu ada di sampingku. Menopangku, di saat aku butuh menyandarkan sejenak bebanku.

Dan hari itu, 5 tahun setelah pertemuan pertama,  kamu menciumku. Ya, sentuhan sekilas di bibirku, saat aku turun dari mobilmu. Aku merasa ada kupu-kupu di perutku dan waktu mendadak terasa berhenti untukku.
Aku rasa itu adalah ciuman pertama dan terakhirku darimu, karena aku tahu, rinduku untukmu adalah tabu.
Mengingat dari awal aku tahu, sudah ada pendamping di hidupmu.

Ah, sepertinya aku harus mengakhiri suratku untukmu, karena kudengar suara teman-temanku sudah memasuki ruanganku.

Dan sebelum menutup suratku, aku hanya ingin bilang, terima kasih untuk selalu di sampingku..

Friday, February 10, 2012

Yang Tersisa

Yang tersisa dari pulang adalah bahwa ada sesuatu yang hilang

Dan itu tidak tergantikan
Suara serangga malam di balik pepohonan

Hijaunya dedaunan di sepanjang perjalanan
Atau sejuknya air yang mengguyur badan

Serta canda keponakan yang terdengar menggembirakan

Semuanya seolah menghilang
Saat harus kembali ke sebuah tujuan, atas nama pekerjaan..

Thursday, February 9, 2012

Titik hatiku

Entah kenapa, suara titik-titik air itu mengingatkanku kepadamu

Hari itu, ketika aku mendadak terdiam di sampingmu

Dan hanya mendengarkan suara air yang menetes bagai irama lagu

Kamu pun begitu, hanya diam menatap mataku
Yang aku tahu, hari itu aku telah menyerahkan hatiku
Untuk kutitipkan kepadamu
Dan berharap bisa kamu jaga dengan sepenuh hatimu..

Wednesday, February 1, 2012

Pelukan Malam

Aku menyerah pada dekapan malam, yang perlahan datang ketika pikiranku mulai bercabang

Melayang, tentang dia dan dirimu yang pasti juga sedang melalui malam yang panjang

Sementara aku berjuang, melupakan bahwa dulu ucapan selalu menyapaku bagai alunan tembang

Darimu, saat pagi menjelang hingga senja yang mulai merembang
Meniupkan harapan bagai pelukan yang menenangkan

Namun kini semuanya hanya kenangan yang perlahan mulai menghilang..

Friday, January 27, 2012

Sudut Hatiku

Gerakan di sudut mataku mengalihkan perhatianku dari buku bacaanku
Terasa akrab mendengar tawa itu
Ah, ternyata itu kamu
Seseorang dari masa laluku, yang pernah mengisi sebagian hatiku
Kucoba menunggu debar-debar di hatiku, atau senyum yang biasa muncul di bibirku di setiap kehadiranmu
Menit berlalu dan tanda-tanda yang kutunggu pun lenyap oleh waktu
Kali ini hatiku tidak terpengaruh oleh kehadiranmu
Dan kembali aku menekuni buku bacaanku, tenggelam dalam dunia imajinasiku
Tanpa peduli ada kamu di seberang mejaku..

Sunday, January 15, 2012

#Dear Mama : Titip Rindu Untuk Ibu

Tulisan saya di project bersama @nulisbuku : #DearMama, buku ke-10, agak 'susah' untuk meringkas rangkuman cerita saya tentang Ibu yang sudah saya posting di blog ini. Namun saya mencoba untuk membuatnya dalam satu surat sederhana yang mewakili perasaan saya :



Ibu,
Tak terasa sudah satu tahun kepergian Ibu
Dan aku masih selalu merindukan Ibu
Berharap, Lebaran tahun lalu aku  menemukan setoples kacang mede kesukaanku di meja samping tempat tidurku,
Seperti yang biasa Ibu lakukan setiap kepulanganku
Atau, berharap bisa menemukan apel di sela-sela tumpukan pakaian di koporku
Hal yang selalu Ibu lakukan tanpa sepengetahuanku

Ibu,
Aku rindu percakapan kita melalui telepon  tiap minggu
Dengan Ibu yang cukup mendengarkan cerita tentang kegiatanku
Atau menertawakan sesuatu jika Ibu rasa itu lucu

Sungguh,  jika aku tahu pagi itu adalah ciuman terakhir dari Ibu,
Aku ingin waktu berhenti untukku dan menyimpan kenangan itu
Dan aku ingin Ibu tahu, Ibu selalu ada di hatiku

Ibu, salam rindu dari putrimu..
Maafkan untuk belum bisa membahagiakanmu..


Friday, January 13, 2012

Wish You were Here

Wish you were here, kuketik pesan itu buatmu
Ketika kubilang hatiku sudah tidak mampu menampung rasa rinduku kepadamu
Me too, itu kalimat balasan darimu


Wish you were, selalu kuucapkan untukmu
Saat aku merasa ingin menumpahkan cerita tentang keseharianku

Wish you were here, pesan yang sama untukmu
Ketika kadang jarak dan waktu mendadak terasa melelahkan buatku
Semoga engkau tidak menyerah untuk menjaga hatiku
Dan selalu engkau membalas ucapan itu dengan kalimat yang  bahkan sudah hapal di luar kepalaku
Me too..