Aku masih ingat, Lebaran tahun lalu, saat aku balik ke Jakarta dan membongkar koporku, aku menemukan dua butir apel terselip diantara tumpukan baju-bajuku. Senyumku muncul, ah ini pasti kerjaan Ibu. Selalu, Ibu suka menyelipkan makanan di koporku yang kiranya aku malas untuk membawanya dan ternyata saat sampai Jakarta menjadi berguna.
Lebaran tahun ini, 2 hari sebelumnya, aku mendapati kamarku di rumah sudah diganti spreinya, dan di meja kecil di samping tempat tidur, ada se-toples penuh kacang mede. Ibu yang membuatnya, walaupun sebagian tampak gosong. Dalam keterbatasan memorinya Ibu masih ingat untuk menyediakan cemilan kesukaan anak gadisnya.
Dua hari sebelum Lebaran itu, niat berbuka dengan masakan Ibu belum terlaksana, karena Ibu sudah tidak sanggup untuk membuatnya. Lebaran tahun ini pun berbeda, karena kami menghabiskan waktu di rumah sakit untuk perawatan Ibu sebelum kepulangannya ke rumah-Nya.
Hari ini, sudah 40 hari kepulangan Ibu, dan rasanya kepulanganku ke rumah tidak akan pernah sama. Aku tidak akan pernah menemukan apel dari Ibu diantara tumpukan-tumpukan bajuku di koporku.
Ibu, doa kami selalu untuk Ibu..salam kasih dari kami putri-putrimu....