About Me

My photo
petite, talk active, books lover, mind jumper

Tuesday, February 22, 2011

Titip Rindu untuk Ibu


Pagi itu hari Kamis, satu hari setelah Idul Adha dan kepulanganku pun tidak seperti biasanya. Hanya satu hari tanpa mengambil tambahan cuti.

Saat aku pamit untuk pulang ke Jakarta, Ibu dengan suaranya yang terdengar sangat lirih, meminta untuk menciumku.
“Cium..” kata Ibu. Yang berlanjut dengan kalimat : “Hati-hati ya Nak, jaga diri, yang rukun dengan adiknya”.

Siangnya aku masih mendengar suara Ibu di latar belakang saat aku menelepon Bapak untuk memastikan sesuatu hal.

Lepas Maghrib, adikku menelepon dan bilang bahwa Ibu sudah diam dan tidak bisa berkata apa-apa. Tetangga dan saudara sudah berkumpul untuk membacakan alunan surah Al Quran.

Aku sempat menelepon, ingin bicara dengan Ibu, walaupun aku tahu Ibu tak kan bisa menjawab. Aku mencoba menuntun Ibu mengucapkan kalimat Tauhid.
Telepon aku  tutup dan bilang ke adikku kalau aku mesti mengurus ijin untuk kepulanganku kembali ke Semarang.

Jam 21.00 kurang 10 menit, sebuah pesan singkat masuk. Dari adikku : Ibu sudah berpulang..
Innalilahiwainnalillahirojiun..
Ibu pulang ke Rahmatullah, ke suatu tempat yang indah di sisi-Nya. Ibu pulang meninggalkan kenangan dan hal-hal yang masih ingin kami lakukan bersama. Meninggalkan separuh lubang di hati, bagi kami putri-putrinya..


No comments:

Post a Comment