About Me

My photo
petite, talk active, books lover, mind jumper

Monday, March 28, 2011

Tentang Cicak, Nyamuk dan Ikan Hias


Teman, punya nggak rasa tidak suka terhadap satu jenis binatang tertentu? Tidak tahu kenapa, saya tidak begitu suka dengan cicak, bukan jijik, cuma rasanya kehadirannya membuat saya feel insecure, aneh ya? :) 

Lebih aneh lagi adalah saat saya menangis demi seekor cicak yang biasanya melihat sosoknya saja selalu membuat saya ngubek-ngubek seluruh kamar untuk membuatnya keluar.

Ceritanya suatu hari, ada seekor cicak yang mencoba masuk ke kamar, saya beradu cepat dengannya untuk menutup pintu kamar. Namun, cicak itu kalah cepat, dia terjepit diantara engsel pintu, tidak bisa bergerak. 
Dan pintu pun jadi stuck, antara terbuka enggak, tertutup belum. Saya pun terjebak di dalam kamar tidak bisa keluar. Mau menutup pintu, saya tidak tega dengan si cicak.  

Dan percaya nggak, saya menangis demi si cicak, binatang yang selalu saya kejar-kejar keluar kamar. Saya menangis karena merasa sangat egois, dimana saya berusaha nyaman dengan mengabaikan hidup makhluk lain. Saking bingungnya, terduduk di lantai dan masih menangis, saya berdoa supaya cicak itu bisa selamat.

Sepertinya Tuhan mendengar doa saya, beberapa menit kemudian, saat saya melongok ke engsel pintu, secara ajaib cicak itu pun sudah raib!

Ternyata rasa kasihan terhadap binatang [bukan piaraan] tidak hanya saya alami sendiri. Seorang teman bahkan bercerita, dia pernah menepuk seekor nyamuk. Setelahnya dia merasa sangat berdosa setelah melihat nyamuk itu terkapar. Tahu apa yang dilakukannya? Diambilnya nyamuk itu, ditaruhnya dalam lembaran tissue berikut obat merah dengan maksud untuk mengobati luka si nyamuk. Yang pasti saat kembali, dilihatya tissue itu sudah kosong. Entah si nyamuk sembuh dan terbang lagi atau terjatuh dan lenyap.

Teman yang lain, dia memiliki piaraan ikan hias, saat listrik mati, takut ikan-ikan di akuariumnya kehabisan oksigen, diberikannya ikan-ikan itu napas buatan. Yes, mouth to mouth :)

Mungkin ini sentimental, atau rasa kasihan, yang pasti cerita-cerita tersebut selalu berhasil membuat saya tersenyum. 

Herannya hingga sekarang, saat melihat cicak masuk kamar, saya masih saja mengejar-ngejar dan mengusirnya keluar dari kamar.





No comments:

Post a Comment